Senin, 31 Agustus 2009

WHAT DOES 'ISLAM' MEAN????

What does 'Islam' mean ????

Prophet ( PBUH ) Allah

After my first post ARE YOU A TERRORIST ??
i had only one comment from an AMERICAN who gave me a very respectable point of view which encouraged me to write my second post ..
I decided to change my way as although i had a good number from western visitors but none of them gave me any comment .
So , I'll begin to define " ISLAM " for everyone who needs to know and also , I'll be explaining how ISLAM is not a religion of hostility

Also , i want to thank everyone who gave me his comment , encouragement and help .,, especially the AMERICAN visitor who said that Many people in the past have used religion as an excuse for war. Today it is Islam's turn to be highlighted as it was for the Nazi's in the 20th century. History is a cycle of heroes and villains. One day it will be someone Else's turn .

Islam !!!!!!
it's not a new religion , but the same message that God wanted to Convey to all people alike ,
Islam is both a religion a complete way of life , Muslims follow this religion of peace, mercy, and forgiveness .
The Arabic word 'Islam' simply means ' submission to only Allah ' , and is derived from an Arabic word that means 'peace' .
In the religious context it means the complete submission to the will of God .
" Muhammadanism " is thus a misnomer because it suggests that Muslims worship Muhammad (peace be upon him) rather than God .
'Allah' is the Arabic name for God , which is used by Arab Muslims .
Islam is not Just for Arabs but Arabic is the language of Quraan .
The Truth of Islam is meant for all people regardless of race , nationality or linguistic background .
Taking a look at the Islamic World , from Nigeria to Bosnia and from Malaysia to Afghanistan is enough to prove that Islam is a Universal message for all of mankind , not to mention the fact that significant numbers of Europeans and Americans of all races and ethnic backgrounds are coming into Islam frequently .
Islam is a strictly monotheistic religion , and its adherents , called Muslims , regard the Prophet Muhammad as the last and most perfect of God's messengers , who include Adam , Abraham , Moses , Jesus ..
The sacred scripture of Islam is the Quraan , it contains God's revelations to Muhammad ,The sayings and deeds of the Prophet recounted in the sunna an important source of belief and practice in Islam.
The religious obligations of all Muslims are summed up in the Five Pillars of Islam , which include belief in God and his Prophet and obligations of prayer, charity, pilgrimage, and fasting .
Observant Muslims pray five times a day and join in community worship on Fridays at the mosque worship is led by an imam
and The month of Ramadan is set for fasting
The core of Islam is " QURAAN ", it is the final revelation by the transcendent GOD to MUHAMMAD , the Prophet of Islam ; since the Divine Word was revealed in Arabic , this language is used in Islamic religious practice worldwide .
Muslims believe in final reward and punishment, and the unity of the umma , the “nation” of Islam .
Islam views the Message of Muhammad as the continuation and the fulfillment of a lineage of Prophecy that includes figures from the Hebrew Scriptures and the New Testament, notably Adam , Noah , Abraham , Moses , David , and Jesus .
Islamic law reserves a communal entity status for the ahl al-kitab - People of the Book - , i.e., those with revealed religions , including Jews and Christians .
Islam also recognizes a number of extra-biblical prophets, such as HUD, SALIH , SHuaiB, and others of more obscure origin . The chief angels are Gabriel and Michael ; devils are the evil jinn .
The Quraan exhibits a firmly actionalist system of ethics based on individual responsibility in the realization of the optimal social, economic, and political structure of the umma , the universal community of believers .
Mutual consultation for the ideal political system , just and fair business practices in the economic system , and financial and moral responsibility to one's extended family members in the social system are to be supplemented by various safety nets for the more vulnerable segments of societydowry due the bride). Though no self-denial is advocated, the individual is urged to exercise restraint over his and her natural appetites and to show forgivness) in all dealings with one's fellow human beings. Pride and greed are especially condemned, as they lead to injustice to others and hence to oneself ultimately leading to the path of self-destruction. There is no concept of sinful nature, but recurrent sin leads to the hardening of the soul and the eventual silencing of one's conscience. The partial rewards and opportunities provided in this life are considered to be just as much a test to the individual as the difficulties and hardships, and one is exhorted to exercise sabr (steadfastness) in the face of life's challenges.

finally

Our Lord, let not our hearts become perverse after Thou hast guided us, and bestow on us mercy from Thyself; surely Thou art the Great Bestower .
Posted by ghoneem at 9:23 PM

 

 

 

 

 

 

Jangan Hidupkan Kembali UU Subversi !!

oleh: Wimar Witoelar
Baru-baru ini sebuah Koran daerah menulis  “Undang-Undang Subversif harus diberlakukan lagi kalau kita tak ingin  teroris berkembang pesat,” kata Wimar Witoelar.  

SALAH TOTAL!!  Tapi saya tidak mengirimkan surat ralat, karena salah lapor ini punya implikasi umum, dan kita tidak ingin memojokkan koran yang baik dengan wartawan yang saya yakin beriktikad baik. Biarlah koreksi dilakukan dengan sukarela. Yang lebih penting adalah materi itu sendiri, apakah UU Subversi perlu dihidupkan lagi.
Jawabnya: TIDAK!! UU Subversi dibuat Bung Karno, dipakai oleh Pak Harto, dihentikan pada awal reformasi. Presiden Sukarno tidak menerima adanya oposisi pada revolusi yang dikobarkannya pada setiap bidang. Presiden Suharto tidak mememberi toleransi pada  gangguan terhadap stabilitas nasional yang melindungi regime Orde Baru.
Sangat beda dalam demokrasi kita sekarang.  Perubahan positif harus bisa dilakukan, termasuk perubahan yang berasal dari kalangan oposisi. Justru yang sekarang harus dicegah adalah Stockholm Syndrome dimana  tawanan yang dibebaskan minta ditawan kembali.
Kita yang  beruntung luput dari totaliterisme Orde Baru masih ada yang mendukung tokoh keras pendukung totaliterisme. UU Subversi adalah alat utama yang digunakan Orde Baru untuk meredam semua ekspresi masyarakat  mulai dari kegiatan aktivis mahasiswa sampai pada perlawanan intelektual dan kebebasan pers. Phew… kita lega dan bersyukur jaman itu sudah lewat, jangan sampai kembali.
Penanganan terorisme dengan kuat, tanpa UU Subversi
Memang terorisme yang memerlukan penanganan kuat. Salah satu sebab mengapa teroris Negara lain beroperasi di Indonesia adalah karena mereka tidak bisa beroperasi di Malaysia dan Singapore yang mempunyai Internal Security Act (seperti juga di Amerika Serikat) yang memungkinkan alat Negara menahan orang atas dasar kecurigaan, bukan pembuktian. Tapi itu hanya salah satu faktor. Bukan itu saja penyebab sulitnya pembrantasan terorisme.
Salah satu sebab adalah infrastruktur sosial yang kadang2 menciptakan perlindungan berlebih. Orang jang jelas2 teroris bisa bergabung dan melebur dengan komunitas tertentu secara mudah. Kadang2 sangsi hukum pada teroris diimbangi dengan simpati atau pembenaran parsial atas perilaku mereka. Korupsi dan conflict of interest dalam kabinet SBY-JK memudahkan hasutan antisosial.  Kekuatiran orang akan dipojokkannya agama melemahkan ketegasan menolak budaya teroris. Kalau kelemahan-kelemahan masyarakat seperti ini dapat diatasi, terorisme akan lebih mudah dibrantas.
Untunglah dalam segi penanganan fisik berupa tindakan pasca terror, Indonesia termasuk kelas satu di dunia. Kepolisian RI dengan Densus 88 dan aparat intelijen kita mampu selama ini menangkap pelaku setiap terror yang terjadi di Indonesia. Sukses ini melebihi negara lain manapun.
Untung juga kabinet SBY-JK akan dilanjutkan dengan kabinet SBY-Boediono yang akan lebh baik dalam mengatasi korupsi dan conflict of interest kalangan pejabat. Sangat beruntung kita bahwa status internasional Indonesia sangat baik untuk mengatasi terorisme internasional dalam kemitraan dengan negara-negara demokrasi dunia lainnya.

TIDAK pada terorisme!!!
TIDAK pada UU Subversi!!!
  

Sekilas tentang penulis (Wimar Witoelar)

Education and Background
Studied at ITB (Bandung Institute of Technology) transferred to the George Washington University in Washington, DC, USA and graduated in 1975 with an MBA in Finance and Investments after receiving the MS in Systems Analysis and BS in Electrical Engineering. Taught at the ITB, full-time in 1975-1981 and part-time in the Post Graduate program up till the present. Fields of teaching include Financial Analysis and Corporate Strategy.
Personals
Born July 14, 1945 in Padalarang, West Java, youngest of five . His wife, neurologist Suvatchara Witoelar, passed away in 2003. They have two sons Satya Tulaka (1975) is an architect and web developer operating through Tulakom. He is married to Dyah Sekar Sari Kusumo Wardani, a practicing architect. They have a daughter Kirana Ardianti (2007). Younger son Aree Widya (1978) is an MSc. in Computational Physics and a Ph.D. candidate in Computer Science in Groningen, the Netherlands. Aree is married to Cinthya Sopaheluwakan, a physics graduate of ITB with an MBA from Hanzehogeschool Groningen .
Office
PT InterMatrix Indonesia
Dutamas Fatmawati #C2-19
Jakarta 12150, Indonesia
Phone +62-21-72790028
Fax +62-21-7229994
SMS +62-811-811291 (filtered)
Email wimar@witoelar.com (direct)
More About Wimar:

SAVE INDONESIA CULTURES

 Saya bangga menjadi orang Indonesia, dengan banyak budaya dari Sabang sampai Merauke. Tidak sejengkalpun tanahnya akan tergadaikan apalagi sampai dimiliki oleh bangsa lain. Tidak satupun kekayaan budaya daerah kita yang merupakan budaya nasional akan diklaim oleh bangsa lain. Sangat lalai sekali kita anak bangsa bila hal terjadi, dan memang sekarang telah terjadi dan berlangsung. Sangat sedih kami anak bangsa bila warisan budaya nasional satu demi satu diklaim oleh bangsa lain. Selamatkan warisan budaya Indonesia, berarti sama halnya dengan melakukan pembangunan karakter bangsa yang telah lama kita abaikan....Merdekaaaaaa....
Berikut ini hasil karya anak bangsa pantas mendapatkan sokongan



Tema kaosnya, SAVE Indonesian Cultures.
Yang artinya SELAMATKAN Budaya Bangsa Indonesia.
Dalam Bendera Merah-Putih yang terkoyak, terdapat nama2 budaya bangsa kita yang sudah ter-klaim oleh negara lain. Bukan hanya negara tetangga saja. (disadur dari website anti tetangga sebelah...\../). Dan terpotong/ter-blok oleh Lambang negara kita. Garuda.
Yang artinya Stop, cukup sudah budaya kita diakui oleh negara lain.
Pake kaos ini, Dukung terus Budaya Bangsa... MERDEKAAA....

Kamis, 27 Agustus 2009

The Spirituality in Business

Buku "The Spirituality in Business" ini merupakan pencerahan hati bagi para pelaku usaha. Seperti dikatakan dalam pengantarnya oleh penulis sdr. Muhammad Abdul Ghani "Kita semua tentu menginginkan kebaikan atas semua usaha yang kita. Kita ingin semua usaha kita sesuai dengan hati nurani yang bersih; bersih dari ketidakjujuran, penipuan, kecurangan, dan sebagainya".
Sebagai pelaku usaha, saya sangat menginginkan kebaikan dari usaha yang saya lakukan. Maka alhamdulillah, setidaknya dengan membaca buku ini sedikit banyak telah memberikan pencerahan yang bermanfaat bagi saya ke depan kelak.
Berikut beberapa Hadist yang terlampirkan :
"Nabi Sulaiman disuruh memilih antara harta, kekuasaan, dan ilmu pengetahuan, lalu dipilihnya pengetahuan. Sebab itu diberikan kepadanya kekuasaan dan harta."
(HR. Dailami)
"Allah menyukai seseorang yang bermurah hati ketika menjual, bermurah hati ketika membeli, bermurah hati ketika membayar hutang, dan bermuarah hait ketika menagih piutang."
(HR. Baihaqi dari Abu Hurairah

(Taken from : "Spirituality in Business", by Muhammad Abdul Ghani, Pena Pundi Aksara, 2005.)

Senin, 24 Agustus 2009

DAYA SAING DAN GEMAR PRODUK INDONESIA

Keikutsertaan Indonesia dalam kesepakatan perdagangan bebasmelalui kerangka WTO, APEC, atau AFTA mempunyai makna ganda, positif dan negatif. Selain manfaat positif berupa terbukanya akses pasar global, terdapat pula dampak negatif yg tidak terhindarkan yaitu membanjirnya produk impor di dalam negeri.

Kita perlu melakukan introspeksi dan berbuat sesuatu untuk membuat produk Indonesia lebih diterima di negerinya sendiri dan pasar global. Produk Indonesia perlu kita tingkatkan daya saingnya melalui peningkatan kualitas, produktivitas dan penjualannya. Peningkatan kualitas dan produktivitas dan produk Indonesia dilakukan dengan perbaikan teknologi dan mesin produksi, kemasan, serta aplikasi manajemen produksi, standar proses dan kualitas produk. Peningkatan kemampuan jual dilakukan dengan sistem pemasaran terpadu termasuk penyediaan personalia, membangun merek yg tangguh dan komunikasi pemasaran terintegrasi.

Membangun daya saing produk Indonesia agar mampu berkompetisi di pasar domestik dan global juga perlu disinergikan, dengan mendorong kegemaran rakyat Indonesia untuk menggunakan barang dan jasa yg dihasilkan di Indonesia. Melalui berbagai upaya peningkatan daya saing produk Indonesia, diharapkan preferensi masyarakat terhadap produk Indonesia akan meningkat sehingga produk Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Untuk mewujudkan kesemua hal tersebut, diperlukan kompetensi berkompetisi dari perusahaan dan eksekutifnya.

Semoga kebangkitan bisnis di Indonesia segera menjadi kenyataan.

(Taken from : Kata Pengantar, "7 n 1" Business Competition Strategy, by Kadin)

Minggu, 23 Agustus 2009

sebulan mengasah keimanan

Saudaraku, saya mengingat secuplik episode ketika saya bermasalah. Satu saat saya menangis di hadapan seorang 'alim.Lalu dia memegang dada saya. Dia bertanya, "Apa sesungguhnya yg kamu butuhkan?" Saya terdiam. Sentuhan tangannya di dada saya adalah kelembutan yg menghunjam hingga di lubuk hati ini yg paling dalam. Ada kesejukan yg mengalir. Katanya, "Yg kamu butuhkan hanya Allah. Iman. Tauhid. Bukan duit. Bukan solusi. Bukan yg lainnya. Hanya Allah".
Saat itu saya menangis. Ingin rasanya saya segera berlari ke tempat wudhu, dan secepatnya menggelar sajadah dan menangis. Dan saya lakukan itu. Tauhid! Itulah jawaban buat saya. Tauhid, mengeesakan Allah, menjadikan Allah segalanya, itulah jawaban baut saya dan buat semua orang yg berdada sesak. Dan itulah juga jawaban buat orang yg belum sesak dadanya supaya menjadi modal ketika kesesakan bersemayam di dadanya.
Ingin rasanya.........
(Taken from : Kompas, Sabtu 22 Agustus 2009, pages 29)